KESIMPULAN
KAMI semua telah diperingatkan untuk menghadiri sidang pada hari Kamis, tapi sewaktu Kamis tiba, kami ternyata tidak perlu lagi memberikan kesaksian. Hakim yang Agung telah mengambil alih kasus ini, dan Jefferson Hope telah dipanggil untuk menghadap sidang pengadilan yang seadil-adilnya. Pada malam ia tertangkap, jantungnya pecan, dan pagi harinya ia ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Ia berbaring di lantai sel dengan senyum damai di wajahnya, seakan-akan saat maut menjemputnya, ia mampu melihat kembali kehidupannya dan merasa hidupnya telah berguna, pekerjaannya telah diselesaikan dengan baik.
"Gregson dan Lestrade akan mengamuk karena kematiannya," kata Holmes saat kami membicarakan hal itu pada malam harinya.
"Di mana mereka menampilkan iklan besarnya?"
"Mereka kan memang nggak berperan dalam penangkapan Jefferson Hope...” ujar ku.
"Apa pun yang kaulakukan di dunia ini tidaklah penting," kata temanku dengan pahit. "Yang penting, kau bisa membuat orang-orang percaya bahwa itu hasil kerjaanmu! Tidak apa," lanjut Holmes dengan lebih ceria, setelah diam sejenak. "Aku sudah merasa beruntung dapat menyelidiki kasus ini dan memecahkannya. Ini kasus terbaik yang pernah kutangani. Meskipun sederhana, ada beberapa hal yang sangat instruktif dalam kasus ini."
"Sederhana!" teriakku.